Senin, 02 Februari 2015

Contoh Riset Pemasaran pada Perusahaan

Berikut salah satu contoh kasus pemasaran yang sukses:


PT Indofood

Salah satu perusahaan yang sangat terkenal di Indonesia adalah Indofood Sukses Makmur, atau yang lebih dikenal dengan nama Indofood. Perusahaan ini didirikan pada tahun 1990 oleh alm. Sudono Salim dengan nama awal Panganjaya Intikusuma. Pada tahun 1994 perusahaan berganti nama menjadi Indofood dan pada saat bersamaan Hendy Gunawan, direktur pemasaran pada saat itu melakukan peninjauan strategi pemasaran serta performa perusahaan, salah satu yang dievaluasi adalah produk mie instant.

gedung perusahaan

Sangat penting bagi Indofood untuk mempertahankan kondisi market leader saat itu. Posisi itu dapat dicapai dengan melancarkan penetrasi produk yang kuat dan didukung oleh kontrol distribusi serta produksi yang ketat. Harga menjadi faktor penting karena banyak produknya adalah kebutuhan pangan sehari-hari sehingga konsumen cukup sensitif dengan harga.

Usaha pemasaran Indofood dilakukan melalui iklan di banyak media massa dan sponsorship pada banyak event . Indofood juga pada saat itu mengembangkan tim riset dengan mempekerjakan sebanyak 60 orang untuk membantu perusahaan merespon secara efektif pergerakan tren, preferensi, dan ekspektasi pasar. Indofood juga memiliki departemen desain kemasan sendiri.

Pada tahun 1994, Indofood berhasil menjadi produsen mie instant terbesar di dunia dengan pangsa pasar sebesar 90% di Indonesia. Sampai saat ini Indofood adalah salah satu perusahaan yang produknya dikenal masyarakat Indonesia dan berhasil menguasai pasar ekspordengan sejumlah produknya.


 pendistribusian produk

 PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) 



Komentar:
Dari Kasus di atas, kami menyimpulkan bahwa pemasaran harus dilakukan secara efektif. Tidak hanya mempromosikan produk kita dengan sesuka hati, tetapi juga harus berdasarkan tujuan serta tau akan target dan strateginya. Membaca situasi pasar juga sangat dibutuhkan, agar produk kita distribusikan bisa masuk ke pasar yang sesuai dan tepat.
Adanya riset sebelum melakukan pemasaran juga sangat berguna bagi perusahaan, agar STP (Segementing, Targeting, dan Positioning) dapat tercapai.
Satu lagi yang harus di perhatikan adalah sebuah perusahaan harus dapat membaca keinginan konsumennya. Agar produk dapat di terima dalam pasar. 

Selasa, 27 Januari 2015

SEJARAH AWAL NIKE

NIKE pada awalnya dikenal dengan memakai nama Blue Ribbon Sports (BRS), didirikan oleh Universitas Oregon yang diprakarsai oleh atlet Philip Knight dan pelatihnya Bill Bowerman pada Januari 1964. Awalnya nike tidak memproduksi sepatu sendiri tetapi mengimport sepatu dari salah satu perusahaan di Jepang. Dari penjualan itu nike berhasil mencapai penjualan tertingginya. Hingga akhirnya nike berusaha mengembangkan semua produk sepatunya. Pada tahun 1971 terdapat satu orang lagi yang berjasa untuk perkembangan nike. Beliau adalah Johson, karena kesibukan pribadi Knight dan Bill Bowerman mereka membutuhkan bantuan seseorang untuk mengelola perusahaan sepatu mereka. Maka dari itu mereka memilih Johson. Johson adalah orang yang mengusulkan nama Nike, banyak brosur, iklan dan cara pemasaran lainnya yang di lakukan oleh Johson.

Blue Ribbon Sports (BRS)


pendiri BRS


BRS Tiger Shoes

Dengan berjalannya waktu sejarah nike, hubungan antara BRS ( sebelum ganti nama Nike) dengan onitsuka ( perusahaan yang mengimport sepatu) mulai renggang. Akhirnya Knight dan Bill merancang dan membuat sepatu olahraganya sendiri. Sepatu running nike yang mereka kembangkan untuk pertama kalinya. Setelah kesepakatan menggunakan nama Nike, mereka harus merancang logo nike sebagai logo dagang mereka. Ada banyak perubahan logo nike dari tahun ke tahun sampai di kenal dengan logo yang berbentuk seperti tanda chek list atau centang tersebut. Logo tersebut lebih di kenal dengan Logo Nike “swoosh”.
Logo NIKE




Marketing Mix Nike

Nike merupakan salah satu pelopor dalam marketing, dan strategi pemasaran mereka juga salah satu yang terbaik. Ini merupakan marketing mix dari NIKE
1.      Product
Nike menawarkan banyak produk bukan hanya sepatu olahraga, tapi juga menawarkan barang lainnya seperti pakaian hingga peralatan olahraga. Sampai sekarang, Nike masih menjadi market leader bagi para pesaingnya seperti Adidas, Reebok, Puma, dll.
2.      Price
Harga yang ditawarkan oleh Nike, memang di desain untuk bersaing dengan industri pembuat sepatu yang ada diluar sana. Harga yang di tawarkan bisa tergolong high cost. Karena target pasar Nike sendiri adalah orang-orang menengah atas. Tidak heran, konsumen berlomba-lomba menggunakan produk Nike walaupun harganya tergolong tinggi, namun sesuai dengan kualitas yang di dapatkan.
3.      Place
Tidak sulit mencari toko yang menjual produk Nike. Karena Nike kini sudah “merajai” pasar konsumen di seluruh dunia. Nike membuka store hampir di setiap mall besar yang ada di Indonesia.
4.      Promotion
Promosi yang di usung oleh brand yang mempunyai logo centang ini, sangantlah efektif dan menarik salah satunya karena Nike adalah brand yang menjual produk olahraga sehingga mereka mencari pusat perhatian dari para penggemar olahraga dengan cara melibatkan beberapa icon dari olahraga tertentu seperti contohnya Michael Jordan, Kobe Bryant untuk menarik perhatian para penggemar basket juga Christiano Ronaldo, Neymar juga di gunakan untuk menarik perhatian para penggemar sepak bola., bahkan Nike juga menseponsori berbagai klub olahraga ternama , gunanya untuk membuat para penggemar klub olahraga tersebut dapat sering melihat logo dari Nike sehingga secara tidak langsung para penggemar klub tersebut terbiasa dengna brand Nike dan menginginkan produknya, juga gencar melakukan promosi dengan menjad sponsor untuk acara-acara besar Internasional. Brand image yang dimiliki Nike sudah melekat oleh para pecinta olahraga. 

Berikut sedikit tampilan video Nike Komersial 2014

INTRODUCE OUR GROUP!!

Kita dari kelompok 8 sistem manajemen pemasaran (SISMANSAR) mau memperkenalkan diri dulu..


Semoga kelompok yang terbentuk ini dapat menyelesaikan tugas dengan lancar dan mendapatkan nilai yang bagus. aamiin!